Hello Banyuwangi! Kota yang menjadi salah satu destinasi dalam bucket list saya sejak dulu yang dikenal banyak kalangan wisatawan terutama kawah ijen dan baluran. Nah, mumpung nih di tahun 2018 ini saya lihat-lihat banyak tanggal merah berdekatan maupun HARPITNAS Hari Kejepit Nasional saya atur deh rangkaian trip menuju Banyuwangi ini. Itinerary emang penting lur, walaupun terkadang kita dalam berkelana seringkali melakukan hal-hal yang ada diluar rencana kita. Tersusunlah rencana, yang awalnya start dari Purwokerto – Surabaya, Surabaya – Banyuwangi akhirnya saya putuskan untuk start from Yogyakarta. Tiket sudah saya booking semenjak 2 minggu sebelum pemberangkatan, karena musim liburan dijamin tiket bakalan sold out. So, Kali ini saya akan share pengalaman trip ke Banyuwangi dan Bonus trip ke Surabaya super murah! DAY I Hari pertama saya berangkat dari Purwokerto dikala sore hari menggunakan Bus Efisiensi menuju Jogja. Cukup ekonomis sih hanya Rp get free mineral water dan Perjalanan memakan waktu 5 jam dari kota Purwokerto. Tak usah khawatir kalau mau buang air kecil atau besar, bus ini akan transit sekitar 15 menitan di pool efisiensi Kebumen. Bus Efisiensi ini ternyata menyediakan shuttle gratis juga loh yang bakalan nganterin kalian ke Jogja Kota! Setelah 5 jam berlalu, saya di oper dari Ambar Ketawang menuju ke Malioboro menggunakan shuttle. Saya gak sendiri, perjalanan trip kali ini bersama popon. Kopi Joss dan nyanyian pengamen jalanan menemani jogja ku mala mini sembari menunggu popon dan teman yang nanti saya akan tumpangin tidur. Untuk menghemat cost saya menginap di kost teman saya yang kebetulan masih menjadi mahasiswa di Jogja. Cost DAY 1 Bus Efisiensi ke Jogja Rp Makan di kopi Jos Rp - + Rp DAY 2 Kami memulai perjalanan dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Karang Asem menggunakan kereta Sri Tanjung. Lempuyangan pagi itu sedang ramai sekali. tak heran jika memang kala itu sedang berada di long weekend. Saya ingatkan lur, perjalanan 13 jam di kereta emang membuat penat dan bosan, jangan lupa kalian membawa hiburan untuk membunuh kejenuhanmu, seperti novel, game di gadget, save video youtube offline, dan music. Penting juga nih, makanan dan minuman yang ada di dalam kereta identik dengan mahal-nya’ saya tak lupa membeli snack dan nasi rames. Bayangkan saja, kalian harus rela menggocek uang Rp – Rp untuk sekali makan. Padahal kita harus 13 jam stay di kereta yang mengharuskan untuk membeli makanan yang ada di kereta. Ya namanya juga backpackeran kita emang harus ngepress banget biaya hidup selama berkelana. A Journey has begun! Pukul tepat kereta Sri Tanjung mulai melakukan perjalanan menuju stasiun terakhir yaitu Stasiun Banyuwangi Baru. Berhubung kereta Sri Tanjung ini sering berhenti di banyak stasiun jadi jangan heran kalau kereta ini selalu full dan ramai pengunjung. Setelah beberapa jam kereta terhenti di Stasiun Surabaya Gubeng. Lumayan lama sih sekitar 10 – 15 menit berhenti ku keluar dari sekedar melepas penat di dalam kerata. Stasiun inilah yang nantinya akan menjadi stasiun terakhir saya pulang menuju Purwokerto. 13 jam terlewati akhirnya sampailah kami di Stasiun Karang Asem Banyuwangi. Tak seperti stasiun besar lainnya, pintu keluar tak seramai para penawar ojek maupun taksi. Tergolong stasiun yang kecil namun disinilah perjalanan ke Ijen lebih dekat ketimbang turun di Stasiun Banyuwangi Baru. Kebetulan saya dapat info kalau di depan Stasiun terdapat rumah singgah backpacker rumahsinggahbwi. Hanya berjalan beberapa meter dari stasiun saya bertemu dengan Pak Rahmat selaku pemilik dari Rumah Singgah sekaligus penyewaan sepeda motor. Saya disambut oleh Pak Rahmat dan sempat berbincang-bincang mengenai silsilah dari Rumah Singgah Backpacker ini bersama dua orang bule yang kebetulan juga akan berangkat menuju kawah ijen mala mini. Pak rahmat merasa senang memiliki sebuah rumah singgah, “I have a lot friends around the world” begitu kata pak rahmat menjawab pertanyaan dari seorang bule dari spanyol. touchdown St. KarangAsem Untuk menyewa motor dikenakan biaya Rp jam dan wajib meninggalkan kartu identitas. Stasiun semakin malam semakin sepi pengunjung, karena memang kereta Sri Tanjung adalah kereta terakhir yang berhenti di Stasiun Karang Asem. Sebelum melakukan road-trip menuju Paltuding Basecamp Kawah Ijen kami mengisi perut terlebih dahulu. “Naiknya nanti jam aja mas, soalnya weekend pasti ramai banget. Antisipasi aja jangan kemalaman kesananya” jelas pak rahmat. Usai kami makan sembari membeli air mineral untuk dibawa trekking kami ditawarkan untuk menaruh barang yang tak terpakai di kamar yang disediakan Pak Rahmat its free!. Sebelum menuju Paltuding terlebih dahulu mengisi bensin. Hanya mengisi bensi Rp pertalite cukup untuk perjalanan PP menuju ijen. Kata Pak Rahmat perjalanan menempuh waktu selama 1 jam dan harus ekstra hati-hati. Sepanjang perjalanan hanya ada motor kami saja, dan ditemani oleh hujan sedang. Sebelum memasuki hutan kami melewati pos retribusi dari Dusun Jambu, Kecamatan Licin Rp Terbayang kan gerimis, jalanan sepi, gelap, kanan kiri hanya ada belantara hutan? Popon hanya terdiam duduk dibelakang. Sempat bicara kalau sepanjang jalan popon melihat penunggu di jalanan menuju ijen didominasi oleh setan yang memakai semacam topeng barong. Suasana perjalananan pun ditambah mistis! Usai hutan terlewati akhirnya waktu menunjukan pukul sampailah kami di Paltuding. Banyak pengunjung yang menunggu bukanya loket retribusi tiket karena dibuka mulai jam – diusahakan perlengkapan sudah siap dari rumah lur, karena jika tidak mengharuskan membeli perlenglapan pribadi di Paltuding dengan harga mahal. Contohnya, Mantel plastic yang normalnya seharga Rp disini harganya Rp Untuk harga tiket pendakian wisatawan lokal Rp pada hari kerja, sedangkan untuk hari libur Rp Tiket untuk wisatawan mancanegara Rp pada hari kerja, sedangkan untuk hari libur Rp Cost DAY 2 Nasi Gudeg beli di depan stasiun Rp Jajanan buat di kereta Rp Sewa motor Rp dibagi 2 harga sewa Bensin Rp share cost bagi 2 Makan malam di Karang Asem Rp Retribusi Desa Rp Tiket Ijen Rp Ngopi di Paltuding Rp - + Rp DAY 3 Pukul kami memulai pendakian bermodalkan 1 daypack yang berisikan air mineral dan makanan ringan. Menurut informasi yang kami dapat hanya 2 jam menuju puncak dari pos Paltuding. Berbondong-bondong pengunjung memadati jalanan bertanah, tak hanya kaum muda-mudi saja ternyata banyak juga orang-orang tua yang masih antusias dalam mendaki gunung. Tak beberapa lama mendaki ojek-ojek ijen mulai menyambut kedatangan kami. Mereka menawarkan jasanya untuk naik ke puncak ijen tanpa rasa capek. Ojek nya bukan sembarangan ojek, melainkan hanya troli yang dibuat sendiri disertai rem dan bantalan sebagai kenyamanan penumpang. Untuk menggunakan jasa ojek tersebut dikenai biaya sekitar 700 rb PP tergantung negoisiasi penumpang. Biasanya untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya bisa sampai 1 jutaan. Untuk menuju puncak, ojek tersebut tidak sendirian melainkan dibantu 3 orang untuk naik. Kasihan ya bapak-bapak ojek ini lur Jalanan berupa tanah yang tak ada landai menemani perjalanan kami. Tak lama kami menjumpai rumah yang bisa disebut warungnya ijen. Disitulah pos terakhir yang menjadi daya minat untuk mengganjal perut. Beruntunglah kami disuguhi cuaca yang cerah, nampak bintang-bintang bertebaran. Salah satu orang mengikuti kami dan selalu bertanya. Ternyata pada endingnya, orang itu adalah penyewaan masker gas. Kami selalu ditawarkan untuk menyewanya karena asap belerangnya sungguh berbahaya jika tak memakai masker gas itu. Tapi kami putuskan untuk tidak menyewa karena kami sudah membawa masker double ditambahkan buff. blue fire mengintip Blue fire is just two in the world! 2 jam terlewati sudah. dari atas sini kami ingin melihat blue fire yang hanya ada 2 di dunia, yaitu di Indonesia dan Islandia. Mulailah kami menuruni medan yang terjal demi melihat Blue Fire dari dekat. Sangatlah berhati-hati lur, kondisi trek berbatu ini hanya memungkinkan dilewati oleh 1 orang saja dan kerap sekali kita harus memberi jalan kepada para penambang belerang yang lewat. Penggunaan masker disini sangatlah penting, jangan sampai kalian mati di gunung hanya karena menghirup asap belerang yang amat pekat ini. Blue Fire yang kami temui sedang malu-malu nampaknya, memang untuk bulan-bulan ini sangat tidak direkomendasikan melihat Blue Fire karena masih musim pancaroba. Timing yang tepat adalah pukul melihat Blue Fire karena jika semakin pagi cahaya biru itu sudah tidak menampakan diri. Waktu menunjukkan pukul saya putuskan untuk turun menuju ke danau dengan warna air toskanya. Indah banget parah! Berasa di luar negeri beneran! *padahal ya belum pernah ke luar negeri* Yang bikin saya amazed sama danau ini, dari segi air yang toska dibalut dengan tebing-tebing yang sangat besar membuat berasa di Iceland lur! Disinilah para penambang belerang mengambil belerangnya untuk dibawa ke atas. Beberapa wisatawan juga ikut menirukan gaya penambang belerang dengan berfoto menggunakan pikulan belerang tersebut. Hari semakin siang, kepulan asap belerang semakin menjadi-jadi. Angin tiba-tiba berhembus ke arah kami yang sedang mengabadikan kaldera ijen. Secara serentak kami langsung menghirup asap belerang yang sedang pekat-pekatnya. pagi di ijen “Pakai masker dan buffnya! Basahin dulu sama air!” saranku kepada popon Tak tahan dengan kepulan asap belerang, kami bergegas naik ke atas dengan melawan asap itu. Tiba-tiba nafasku menjadi berbunyi ngiiikkk… ngiiikkkk…. Ngiikkk… Saya khawatir sekali, dan saya menyesal kenapa tidak menyewa saja masker gas yang ditawarkan orang tadi. Dengan nafas terengah-engah kami mencoba untuk jalan pelan menuju atas, dan saya mempunyai rencana setelah ini saya ingin menuju Puskesmas Licin yang letaknya memang jauh dari Paltuding untuk meminta oksigen atau nebulizer karena memang saat itu kondisi tubuh benar-benar drop seketika setelah paru-paru terserang asap belerang. kerja keras penambang belerang Ijen Mantap! Setelah berhasil berada di atas, rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Kondisi nafas sudah normal kembali. Kami beristirahat lumayan lama saat itu karena untuk menenangkan kondisi tubuh yang sempat drop. But someday bakalan balik lagi kesini lagi untuk menyaksikan sunrise dari puncak teratas ijen ini. Semakin siang semakin panas, pengunjung mulai sepi meninggalkan kawah ijen. Para penambang pun telah sibuk menghancurkan bongkahan belerang yang besar-besar itu sebelum mereka jual kepada pemborong. Di sepanjang perjalanan menuju basecamp kami disuguhi oleh pemandangan hijau yang cantik dan di depan terlihat Gunung Raung dengan gagahnya. Banyak pula para penambang menjual belerangnya kepada para wisatawan dengan pernak-pernik bentuk yang unik. unik! ada rem nya! Ada yang lebih unik lagi, seperti yang diceritakan diatas yaitu ojek gunung ijen. Kami sempat ditawarkan oleh para pemilik ojek itu. Untuk harga turun tanpa rasa capek dihargai sebesar Rp Banyak diantara mereka memilih untuk stay di titik-titik dimana pengunjung merasa capek ingin beristirahat. Sesampainya di Paltuding, kami berencana setelah mengisi perut akan mengunjungi kawah wurung yang memang tidak jauh dari Ijen, hanya 30 menit menuju arah Bondowoso. Menuju kawah wurung didominasi pemandangan yang masih cantik juga, namun ketika hendak mendekati lokasi, jalanan menuju kawah wurung tidak semulus jalan menuju paltuding. Jalanan masih rusak dan sedang diperbaiki. Kondisi jalan berbatu sekaligus menanjak, usahakan tetap ekstra hati-hati dan direkomendasikan memakai motor matic. Tiket masuk kawah wurung hanya Rp Banyak yang bilang gini, ”Kawah wurung? Mana kawahnya?” Kalau istilah jawa sih wurung atau urung itu artinya belum atau tidak jadi. Jadi bisa diartikan Kawah yang tidak jadi. Yang bikin kerennya dari kawah wurung ini adalah hamparan savanna hijau dan cekungan bukit seperti di wallpaper windows gitu. Tergolong masih sepi pengunjung, karena para wisatawan lebih mendominasi setelah dari trip ijen mereka lebih memilih menuju ke Taman Nasional Baluran. Trip kali ini gagal ke Baluran karena terhalang waktu yang memang mepet sekali. Someday pokoknya harus ke Baluran! Perjalanan pulang kami melewati paltuding lagi, dan harus benar-benar ekstra hati-hati karena saat itu perjalanan pulang kami terhalang kabut yang hanya bisa dilihat 1-2 meter saja dari kaca helm. Kondisi jalan menuju kota banyuwangi tergolong rawan kecelakaan karena jalanan yang kecil dan menurun. Jangan sampai rem blong lur! Usai satu jam perjalanan kami singgah kembali di Rumah Singgah. “terimakasih mas atas tumpangannya, maafkan kami merepotkan. Salam buat pak rahmat ya mas” saya berpamitan sekaligus menyerahkan kunci motor yang kami sewa semalam. “iya mas sama-sama, kapan-kapan mampir lagi mas. Tadi pak rahmat sedang mengantar tamu ke green bay” jawab teman pak rahmat. Kereta yang akan kami lanjutkan perjalanan yaitu kereta Probowangi menuju ke Surabaya Gubeng. Pukul yang artinya kereta sudah tiba di Stasiun Karang Asem. Kondisi di dalam kereta sangat amatlah berisik kala itu. Bagaimana tidak, kami satu gerbong dengan para ibu-ibu yang membawa anak-anak nya yang masih kecil sedang berlari kesana-kesini. Padahal perjalanan menuju Surabaya memakan waktu selama 6 jam. Dan beruntunglah kami, karena ibu-ibu rempong hendak turun di Jember. Seketika telinga menjadi plong dan bisa merasakan tidur walaupun sebentar setelah semalaman berhasil membuat mata tidak mengantuk sama sekali. Surabaya again! Gubeng menjadi stasiun terakhir yang kami singgahi. Sementara waktu itu menunjukkan pukul dan kami masih belum menemukkan tempat persinggahan untuk transit sebelum melakukan perjalanan pulang menuju Purwokerto. Tak jauh dari stasiun, tepatnya di depan Hotel Syahid kami menemukan hotel yang dilihat dari rekomendasi google memang murah namanya Hotel Gubeng. First Impression dari Hotel Gubeng sih emang tergolong murah ketimbang harus jauh-jauh dari Stasiun tapi sangat amatlah bad service. Bagaimana tidak, kamar dengan seharga Rp dengan fasilitas kipas angin dan TV itu tidak dikelola dengan bersih. Lantai-lantai masih kotor, tidak ada handuk, selimut, sabun hotel. Padahal dengan seharga itu di kota-kota lain bisa dapat pelayanan yang sewajarnya. Usai menaruh barang bawaan, perut tiba-tiba berbunyi. Sempat kepikiran kalau di Surabaya ada salah satu kuliner favorit wisatawan luar kota yaitu Sate Ondomohen yang telah berdiri sejak 1945. Tak butuh waktu lama, saya memesan GoCar untuk mengantarkan kami menuju Sate Ondomohen. source ga sempet ngefoto sendiri karena enaknya Kami datang disaat last order. How lucky I am! karena memang waktu sudah menunjukkan pukul dan memang sudah saatnya tutup. Sate yang kami pesan ada dua jenis, yaitu sate sapi dan ayam. Eits! Ini berbeda dengan sate-sate biasanya yang kita makan, melainkan sate ini terdapat kelapa atau klopo dalam pembuatannya. Sebagai pelengkap sate ini dibalut bumbu kelapa parut yang tentunya menambah cita rasa nan gurih. Untuk harga, satu porsi sate sapi berisi 10 tusuk seharga Rp dan untuk sate ayam Rp ASLI INI REKOMENDID BANGET SUPER ENAK! belum afdol kalau belum ke patung sura dan baya Usai berkenyang ria menyantap sate, banyak bilang kalau ke Surabaya belum lengkap kalau belum mengunjungi Patung Sura dan Baya, langsung tak butuh waktu lama kami memesan taksi online untuk mengantarkannya. Kami selalu mendapatkan driver yang super ramah kepada penumpang. Mereka selalu memberikan informasi tentang pesona Surabaya dari sisi positif dan negatifnya. Sesampainya di Patung Sura dan Baya kami ditawarkan untuk menggunakan jasa foto yang langsung jadi ditempat, tapi kami menolak karena saya sudah membawa kamera mirrorless. Maklumlah kaum Backpacker sedang ngepress costnya pak bukan berarti saya pelit hehe. Surabaya tergolong kota yang ramai dan tak pernah sepi walaupun di dini hari. Terbukti disaat kami perjalanan menuju hotel, masih banyak taman-taman yang dipenuhi warga Surabaya maupun luar kota. Nah untuk rencana besok pagi sebelum pulang ke Purwokerto, tidak lupa untuk membeli oleh-oleh khas. Ya walaupun tujuan utama kami ke Banyuwangi tetapi tidak mendapat satu pun buah tangan. Cost DAY 3 Tiket Masuk Kawah Wurung Rp Makan di Paltuding Rp Makan di Karang Asem dibungkus Rp Hotel Rp Sate Ondomohen + nasi dan esteh Rp Top Up GoPay buat Exploring Surabaya Rp - + Rp DAY 4 Pagi hari dengan mata sayup, saya mencoba browsing kira-kira pusat oleh-oleh mana yang cocok buat kaum backpacker. Yash! Pasar genteng menjadi destinasi berburu oleh-oleh Surabaya. Setelah kami check out dari Hotel Gubeng hanya sekitar 15 menit kami sampai di Pasar Genteng. Tak perlu basa-basi kami langsung menuju ruko-ruko yang memang berdampingan itu dipenuhi oleh pusat oleh-oleh itu. Kami mengunjungi salah satu dari ruko tersebut, hanya membeli 2 Surabaya Snowcake, 4 keripik apel mungkin terbilang cukup yak buat keluarga dan rekan kerja haha. Semakin siang sepertinya kita sudah terlalu diburu waktu kedatangan kereta logawa yang mengantarkan kami di tujuan akhir Stasiun Purwokerto. Sebelum berangkat tak lupa kami membeli nasi rames untuk bekal di dalam kereta. Karena kami menghabiskan waktu selama 9 jam didalam kereta. It’s so long road home! Logawa dengan gerbong yang amatlah panjang bergegas menuju barat. Kenangan yang tak terlupakan sepanjang trip Banyuwangi dan Surabaya membuat ingin kembali lagi merasakan dunia luar yang berbeda. Dan masih menjadi bucket list yaitu Baluran dan Green Bay! Di kereta kami hanyalah bisa membaca novel, main ludo di hape, dengerin music, makan, tidur, repeat. Berharap sih ada cewek di depan seat tempat duduk saya lalu kita ngobrol dan sharing ringan gitu sih HAHAHA just kidd! Sampailah kami di tujuan akhir Stasiun Purwokerto lalu kami berpisah, saya menuju rumah dan popon menuju wonosobo menggunakan travel. Hiks LDR lagi Cost DAY 4 Oleh-oleh optional Rp Nasi Rames Pasar Genteng Rp Pop mie Rp - + Rp MARI KITA BERHITUNG LUR! Cost DAY 1 Cost DAY 2 Cost DAY 3 Cost DAY 4 tanpa oleh-oleh TIKET JOGJA – BANYUWANGI TIKET BANYUWANGI – SBY TIKET SBY – PWT - +
Wisatadi Semarang ngga kalah kece lho dari Bromo Milky Way, Blue Fire nya Kawah Ijen Banyuwangi, serta pulau-pulau di Karimunjawa, yang pemandangannya kayak di luar negeri. Semarang juga punya Brown Canyon loh, wisata ini belakangan ini lagi hits karena mirip dengan Grand Canyon di Amerika Serikat.
About16 of 128 Specialty lodging in BanyuwangiBackpacker Kawah Ijen Homestay and Dormitory is located in the downtown, namely on Jalan Agus Salim No. 3A, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Banyuwangi backpacker hostel is a recommended option not only that the location is near to station, bus station, and airport, but also that it offers the most complete one stop tourism service. Banyuwangi homestay which has one stop tourism service concept provides affordable homestay, car rent, and the coziest restaurant and cafe. This hostel also close to street food area, department stores, government service, ATM, and gift shops. There you can find comfortable benches under cherry trees, gazebos, dining area where you can eat while sitting on the floor in a hut, and a natural landscape of dragon fruit garden. Banyuwangi backpacker hostel also provides both private tour and shared tour such as open trip Banyuwangi. A friendly and informative service is what you will never miss. So, what stops you to have your trip to Banyuwangi?Read moreProperty amenitiesFree parkingFree High Speed Internet WiFiFree breakfastBicycle rentalDivingAirport transportationBusiness Centre with Internet AccessBaggage storageElectric vehicle charging stationWifiRestaurantHikingHorseback ridingConciergeLaundry serviceRoom featuresAir conditioningHousekeepingRoom serviceRoom typesGood to knowLanguages SpokenEnglish, IndonesianLocation48Car recommended25Restaurantswithin 1 km0Attractionswithin 1 kmReviewsWe perform checks on reviewsTripadvisor’s approach to reviewsBefore posting, each Tripadvisor review goes through an automated tracking system, which collects information, answering the following questions how, what, where and when. If the system detects something that potentially contradicts our community guidelines, the review is not published. When the system detects a problem, a review may be automatically rejected, sent to the reviewer for validation, or manually reviewed by our team of content specialists, who work 24/7 to maintain the quality of the reviews on our site. Our team checks each review posted on the site disputed by our community as not meeting our community guidelines. Traveller ratingExcellent7Very Good3Average0Poor0Terrible1Time of yearMar-MayJun-AugSep-NovDec-FebTraveller typeFamiliesCouplesSoloBusinessFriendsLanguageAll languages11English7Indonesian3French1Selected filtersFilterEnglishPopular mentionsFinland382 contributions133 helpful votesI dont understand why this place gets good reviews...im 100% sure theres many many better choices in Banyuwangi. I guess they are used to foreign travellers who stayed in bad places all over Indonesia and who dont complain about anything. They dont put any effort anymoore. Yes, the owner is helpful, they kept our backpack there for a week while we toured the beaches, thank you for that. But having noisy locals sitting up all night just outside the rooms where the tired tourists are trying to sleep is not okey. Smoking cigarettes and allowing all the smoke to go inside the rooms, allowing them to talk loud all night so people cannot sleep - ITS NOT OKEY AT ALL. The rooms are dark and without any windows at all, so they smell old and mold. No mosquito nets and tons of mosquitos. Dirty, bad smelling bathrooms. Not a good deal at all. Stay somewhere of stay March 2023Trip type Travelled as a coupleThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn S wrote a review Aug 20191 contributionSo incredibly happy about this hostel! The co-owner is a wonderful lady that went absolutely above and beyond to get me a driver to Alas Purwo national park. She spent all morning calling and texting just for me. She answered all my questions. I will never forget her help The other staff is all lovely too, and I think it's amazing that this place is women-led! I think you can feel it in the vibe of the hostel. The other guests at the time were all nice and open people, many solo travellers and I had some unexpected good conversations. I slept in the new dorm room, and I loved it. No bunk beds but each their own matress on the floor, very private with curtains around, soft matress and I think it slept only four. Location is nice because there are a lot of eating/shopping options around! If I'm ever in Banyuwangi again, I will be here!…Date of stay August 2019Trip type Travelled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Indonesia16 contributions4 helpful votesThe location of this hostel is great. Not far from the central city of Banyuwangi and from train station too. Close to the souvenir shop, and in the middle of a big shopping/eating area. The staff was very helpful and can speak English enough not bad. It is next to a curry restaurant that serves great curries. The rooms are great. We had a dormitory room and it was beautiful and very clean. There is a great common area with food and drinks. If you look for a fun hostel, this is a very good option. The room on the second floor had a view of the fruit park and it is not directly on a big noisy street. The hostel has a cheap tour shared tour to Ijen Crater and many kinds of private tour to Banyuwangi's tourist destination, with the good price and excellent service. Very awesome of stay March 2019ValueServiceSleep QualityTrip type Travelled with friendsRoom Tip if you're solo traveler, better you choose dormitory room,See more room tipsThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Helpful votesHelpfulShare Response from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Robert... It's pleasure get a guest like you. Thankyou very much for your comfortable in our room and SHARED IJEN TOUR also. Yes, indeed. Our neighborhood is central of crowd, but you can walk safe around. Dept Store, ATM, salon, souvenirs shop, street food and restaurant also. Ah, not only curry exactly, you can try other delicious menu for example RAWON or BLACK SOUP. Anyway, our door always open for your coming next time. Warm Regards, BACKPACKER KAWAH IJEN HOMESTAY & DORMITORYThis response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor Japan1 contribution1 helpful voteThey are very kind people. They helped to my project that is research traditional music in Indonesia. I really thanks to them. I hope to come there again. That was very good experience. It was just a few days. Next time I want to stay collected in partnership with this hotelDate of stay February 2019Trip type Travelled with familyThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Helpful voteHelpfulShare Response from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Atsushi... Thankyou for your lovely words and your appreciate about our simple homestay, and traditional music when we bring you all over there. Please, let us know and don't hesitate to contact us when you come to Banyuwangi in the next day. Greetings to Nao and your cute baby. Best Regards, Backpacker Kawah Ijen, Homestay & DormitoryThis response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor wrote a review Feb 2019Zeldam21 contributions7 helpful votesThe staff here is so friendly and helpful. The owner help me book the tour to crater Ijen for a good price and booked transport to my next accommodation. There is always time for a chat, you will feel welcome over here. The breakfast is good and accommodation is fine. Definitely worth for the price!Date of stay February 2019Trip type Travelled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Helpful voteHelpfulShare Response from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Kim ten Tije... Thank you so much for your kind words about our humble hostel. It was really nice to have you stay at our hostel and our doors are always open for you and everybody, because you are not only our guest but we love more you to be a brotherhood. And thank you also for your recommend our hostel to others. Big hug and a cup of coffee makes you relax D This response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor wrote a review Jan 20191 contribution1 helpful voteIt is a nice and clean hostel for us backpackers. The owner and staff are friendly and help you out with your trips. It has good food with cheap prices. I enjoyed my stay here and I would recommend this place. ++Date of stay January 2019Trip type Travelled with friendsThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Helpful voteHelpfulShare Response from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Tim Ingrid! We are incredibly grateful that you took the time out to leave us this note. Thankyou for your stay and enjoying your time in our property. Hope you will come back and recommend this property to your friends. Warm Regards This response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor K wrote a review Nov 20181 contributionI only stayed here for one night and I wish I could have stayed longer. The owners were extremely helpful, giving suggestions for my onward travels, and also very friendly, hanging out and chatting about their community and culture. The rest of the staff was very friendly and courteous. The dorm room and bathroom were nice and clean. I highly recommend this hostel to anyone traveling through Banyuwangi!Date of stay November 2018Trip type Travelled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenThankyou so much Abby for your coming, stay, appreciate and recommend it to others. Nice to meet you. Hopefully someday we can meet again and more explore about response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor the right property for you?There are more places to choose from in the Banyuwangi RANGEUAH 480 - UAH 591 Based on Average Rates for a Standard Room LOCATIONIndonesiaJavaEast JavaBanyuwangiNUMBER OF ROOMS6Is This Your Tripadvisor Listing?Own or manage this property? Claim your listing for free to respond to reviews, update your profile and much Your ListingBACKPACKER KAWAH IJEN AU$19 2023 Prices & Reviews Banyuwangi, Indonesia - Java - Photos of Hostel - TripadvisorFrequently Asked Questions about Backpacker Kawah IjenWhich popular attractions are close to Backpacker Kawah Ijen?Nearby attractions include Museum Blambangan km.What are some of the property amenities at Backpacker Kawah Ijen?Some of the more popular amenities offered include free wifi, free breakfast, and an on-site food & drink options are available at Backpacker Kawah Ijen?Guests can enjoy free breakfast and an on-site restaurant during their stay. Is parking available at Backpacker Kawah Ijen?Yes, free parking is available to are some restaurants close to Backpacker Kawah Ijen?Conveniently located restaurants include Osing Deles, Jaran Goyang, and Pecel Backpacker Kawah Ijen have airport transportation?Yes, Backpacker Kawah Ijen offers airport transportation for guests. We recommend calling ahead to confirm languages are spoken by the staff at Backpacker Kawah Ijen?The staff speaks multiple languages, including English and Indonesian.
BackpackerKawah Ijen menawarkan akomodasi dengan restoran, parkir pribadi gratis, taman, dan teras di Banyuwangi, 18 km dari Watu Dodol. Wi-Fi gratis dan layanan kamar juga ditawarkan. Semua kamar dilengkapi dengan seprai. Taman Nasional Baluran berjarak 47 km dari hostel. Bandara terdekat adalah Bandara Banyuwangi, 20 km dari Backpacker Kawah Ijen.
About16 of 128 Specialty lodging in BanyuwangiBackpacker Kawah Ijen Homestay and Dormitory is located in the downtown, namely on Jalan Agus Salim No. 3A, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Banyuwangi backpacker hostel is a recommended option not only that the location is near to station, bus station, and airport, but also that it offers the most complete one stop tourism service. Banyuwangi homestay which has one stop tourism service concept provides affordable homestay, car rent, and the coziest restaurant and cafe. This hostel also close to street food area, department stores, government service, ATM, and gift shops. There you can find comfortable benches under cherry trees, gazebos, dining area where you can eat while sitting on the floor in a hut, and a natural landscape of dragon fruit garden. Banyuwangi backpacker hostel also provides both private tour and shared tour such as open trip Banyuwangi. A friendly and informative service is what you will never miss. So, what stops you to have your trip to Banyuwangi?Read moreProperty amenitiesFree parkingFree High Speed Internet WiFiFree breakfastBicycle rentalDivingAirport transportationBusiness Center with Internet AccessBaggage storageElectric vehicle charging stationWifiRestaurantHikingHorseback ridingConciergeLaundry serviceRoom featuresAir conditioningHousekeepingRoom serviceRoom typesGood to knowLanguages SpokenEnglish, IndonesianLocation48Car recommended31Restaurantswithin miles1Attractionwithin milesReviewsTraveler ratingExcellent7Very Good3Average0Poor0Terrible1Time of yearMar-MayJun-AugSep-NovDec-FebTraveler typeFamiliesCouplesSoloBusinessFriendsLanguageAll languages11English7Indonesian3French1Finland382 contributions133 helpful votesI dont understand why this place gets good reviews...im 100% sure theres many many better choices in Banyuwangi. I guess they are used to foreign travellers who stayed in bad places all over Indonesia and who dont complain about anything. They dont put any effort anymoore. Yes, the owner is helpful, they kept our backpack there for a week while we toured the beaches, thank you for that. But having noisy locals sitting up all night just outside the rooms where the tired tourists are trying to sleep is not okey. Smoking cigarettes and allowing all the smoke to go inside the rooms, allowing them to talk loud all night so people cannot sleep - ITS NOT OKEY AT ALL. The rooms are dark and without any windows at all, so they smell old and mold. No mosquito nets and tons of mosquitos. Dirty, bad smelling bathrooms. Not a good deal at all. Stay somewhere of stay March 2023Trip type Traveled as a coupleThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn S wrote a review Aug 20191 contributionSo incredibly happy about this hostel! The co-owner is a wonderful lady that went absolutely above and beyond to get me a driver to Alas Purwo national park. She spent all morning calling and texting just for me. She answered all my questions. I will never forget her help The other staff is all lovely too, and I think it's amazing that this place is women-led! I think you can feel it in the vibe of the hostel. The other guests at the time were all nice and open people, many solo travellers and I had some unexpected good conversations. I slept in the new dorm room, and I loved it. No bunk beds but each their own matress on the floor, very private with curtains around, soft matress and I think it slept only four. Location is nice because there are a lot of eating/shopping options around! If I'm ever in Banyuwangi again, I will be here!…Date of stay August 2019Trip type Traveled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn Indonesia16 contributions4 helpful votesThe location of this hostel is great. Not far from the central city of Banyuwangi and from train station too. Close to the souvenir shop, and in the middle of a big shopping/eating area. The staff was very helpful and can speak English enough not bad. It is next to a curry restaurant that serves great curries. The rooms are great. We had a dormitory room and it was beautiful and very clean. There is a great common area with food and drinks. If you look for a fun hostel, this is a very good option. The room on the second floor had a view of the fruit park and it is not directly on a big noisy street. The hostel has a cheap tour shared tour to Ijen Crater and many kinds of private tour to Banyuwangi's tourist destination, with the good price and excellent service. Very awesome of stay March 2019ValueServiceSleep QualityTrip type Traveled with friendsRoom Tip if you're solo traveler, better you choose dormitory room,See more room tipsThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Robert... It's pleasure get a guest like you. Thankyou very much for your comfortable in our room and SHARED IJEN TOUR also. Yes, indeed. Our neighborhood is central of crowd, but you can walk safe around. Dept Store, ATM, salon, souvenirs shop, street food and restaurant also. Ah, not only curry exactly, you can try other delicious menu for example RAWON or BLACK SOUP. Anyway, our door always open for your coming next time. Warm Regards, BACKPACKER KAWAH IJEN HOMESTAY & DORMITORYThis response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor Japan1 contribution1 helpful voteThey are very kind people. They helped to my project that is research traditional music in Indonesia. I really thanks to them. I hope to come there again. That was very good experience. It was just a few days. Next time I want to stay collected in partnership with this hotelDate of stay February 2019Trip type Traveled with familyThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Atsushi... Thankyou for your lovely words and your appreciate about our simple homestay, and traditional music when we bring you all over there. Please, let us know and don't hesitate to contact us when you come to Banyuwangi in the next day. Greetings to Nao and your cute baby. Best Regards, Backpacker Kawah Ijen, Homestay & DormitoryThis response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor wrote a review Feb 2019Zeldam21 contributions7 helpful votesThe staff here is so friendly and helpful. The owner help me book the tour to crater Ijen for a good price and booked transport to my next accommodation. There is always time for a chat, you will feel welcome over here. The breakfast is good and accommodation is fine. Definitely worth for the price!Date of stay February 2019Trip type Traveled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Kim ten Tije... Thank you so much for your kind words about our humble hostel. It was really nice to have you stay at our hostel and our doors are always open for you and everybody, because you are not only our guest but we love more you to be a brotherhood. And thank you also for your recommend our hostel to others. Big hug and a cup of coffee makes you relax D This response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor wrote a review Jan 20191 contribution1 helpful voteIt is a nice and clean hostel for us backpackers. The owner and staff are friendly and help you out with your trips. It has good food with cheap prices. I enjoyed my stay here and I would recommend this place. ++Date of stay January 2019Trip type Traveled with friendsThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenHi Tim Ingrid! We are incredibly grateful that you took the time out to leave us this note. Thankyou for your stay and enjoying your time in our property. Hope you will come back and recommend this property to your friends. Warm Regards This response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor K wrote a review Nov 20181 contributionI only stayed here for one night and I wish I could have stayed longer. The owners were extremely helpful, giving suggestions for my onward travels, and also very friendly, hanging out and chatting about their community and culture. The rest of the staff was very friendly and courteous. The dorm room and bathroom were nice and clean. I highly recommend this hostel to anyone traveling through Banyuwangi!Date of stay November 2018Trip type Traveled soloThis review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn from Ulfah-H-Damamini, Pemilik at Backpacker Kawah IjenThankyou so much Abby for your coming, stay, appreciate and recommend it to others. Nice to meet you. Hopefully someday we can meet again and more explore about response is the subjective opinion of the management representative and not of Tripadvisor RANGEUAH 480 - UAH 591 Based on Average Rates for a Standard Room LOCATIONIndonesiaJavaEast JavaBanyuwangiNUMBER OF ROOMS6Is This Your Tripadvisor Listing?Own or manage this property? Claim your listing for free to respond to reviews, update your profile and much Your ListingFrequently Asked Questions about Backpacker Kawah IjenWhich popular attractions are close to Backpacker Kawah Ijen?Nearby attractions include Museum Blambangan miles.What are some of the property amenities at Backpacker Kawah Ijen?Some of the more popular amenities offered include free wifi, free breakfast, and an on-site food & drink options are available at Backpacker Kawah Ijen?Guests can enjoy free breakfast and an on-site restaurant during their stay. Is parking available at Backpacker Kawah Ijen?Yes, free parking is available to are some restaurants close to Backpacker Kawah Ijen?Conveniently located restaurants include Osing Deles, Jaran Goyang, and Pecel Backpacker Kawah Ijen have airport transportation?Yes, Backpacker Kawah Ijen offers airport transportation for guests. We recommend calling ahead to confirm languages are spoken by the staff at Backpacker Kawah Ijen?The staff speaks multiple languages, including English and Indonesian.
Locatedin Banyuwangi, 11 miles from Watu Dodol, Backpacker Kawah Ijen has accommodations with a restaurant, free private parking, a garden and a terrace. The property provides room service and free WiFi. Baluran National Park is 29 miles from the hostel. The nearest airport is Banyuwangi Airport, 12 miles from Backpacker Kawah Ijen.
Pendahuluan Banyak orang yang ingin menikmati pemandangan indah di Kawah Ijen, namun tidak sedikit yang merasa kesulitan untuk mencapainya. Kawah Ijen sendiri berada di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi. Namun, jika kamu berada di Jogja, kamu juga bisa mengunjungi Kawah Ijen dengan cara yang mudah dan murah. Transportasi Jika kamu ingin backpacker ke Kawah Ijen dari Jogja, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau kereta api. Kamu bisa naik kereta api dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Stasiun Banyuwangi Baru. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 8 jam. Setelah itu, kamu bisa naik bus jurusan Banyuwangi – Bondowoso dan turun di terminal Bondowoso. Dari sana, kamu bisa naik ojek menuju Paltuding yang merupakan pintu masuk menuju Kawah Ijen. Persiapan Sebelum melakukan perjalanan ke Kawah Ijen, pastikan kamu sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Kamu perlu membawa peralatan camping seperti tenda, sleeping bag, dan matras. Selain itu, jangan lupa membawa pakaian hangat karena suhu di Kawah Ijen sangat dingin. Kamu juga harus membawa masker karena di sekitar Kawah Ijen terdapat gas belerang yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Pendakian Pendakian menuju Kawah Ijen memakan waktu sekitar 2-3 jam. Kamu bisa memulai pendakian dari Paltuding yang merupakan pintu masuk menuju Kawah Ijen. Selama perjalanan, kamu akan melewati hutan dan jalan setapak yang cukup menantang. Namun, jangan khawatir karena pemandangan indah sepanjang perjalanan akan membuat lelahmu terbayar. Kawah Ijen Sesampainya di Kawah Ijen, kamu akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Kawah Ijen sendiri terkenal dengan fenomena blue fire, yaitu cahaya biru yang berasal dari belerang yang terbakar di dalam kawah pada malam hari. Selain itu, kamu juga bisa melihat danau asin yang berwarna hijau toska yang sangat eksotis. Kesimpulan Jika kamu ingin backpacker ke Kawah Ijen dari Jogja, kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau kereta api. Pastikan kamu sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum melakukan perjalanan. Selama pendakian menuju Kawah Ijen, kamu akan melewati hutan dan jalan setapak yang cukup menantang. Sesampainya di Kawah Ijen, kamu akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Jangan lupa membawa masker karena di sekitar Kawah Ijen terdapat gas belerang yang sangat berbahaya bagi kesehatan. 2022-01-28
1 Lebih baik menggunakan kendaraan pribadi jika ingin menuju kawah Ijen 2. Bagi yang menggunakan kendaraan umum disarankan membawa tenda buat jaga2 jika penginapan full, kalo bawa mobil pribadi tinggal tidur aja di dalem mobil. 3. Gunakan masker saat pendakian, bau belerang benar2 berasa di sekitar Ijen 4.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berikut ini kami bagikan pengalaman berwisata hemat ke Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Berangkat dari Yogyakarta dengan rombongan berjumlah 11 orang yang terdiri dari 4 cowok dan 7 IRuteModa transportasiOngkos WaktuYogyakarta St. Lempuyangan - Banyuwangi St. KarangasemKA. Sri TanjungRp. – 2100Perjalanan kami hari itu berakhir di St. Karangasem, sementara KA. Sri Tanjung meneruskan perjalanan ke stasiun terakhir, St. Banyuwangi Baru. Sesuai rencana, kami akan berangkat ke Pal Tuding esok hari dengan menggunakan truk pengangkut belerang PT Candi Ngrimbi dari Desa Tamansari, Kec. Licin yang berjarak setengah jam dari St. Karangasem menggunakan angkot. Malam itu kami bermalam di sekitaran stasiun untuk menghemat biaya. Bila anda tidak terbiasa tidur di emperan, ada penginapan ala kadarnya di depan stasiun dengan tarif Rp. Jangan dibayangkan ada kasur dan kipas angin serta kamar mandi dalam. Penginapan yang dimaksud hanya ruangan kosong yang dialasi karpet dengan kamar mandi umum. Penginapan tersebut agak susah dikenali dari luar. Bila anda keluar dari stasiun, maka pandangan akan lurus tertuju pada toko swalayan kecil, pemilik toko itulah yang menyediakan jasa penginapan yang perkara makan, anda bisa membeli makan di warung Bu Saleh, beliau buka mulai pukul 0400 hingga tutup pukul 2300. Harga yang ditawarkan sangat murah tanpa menurunkan kualitas rasa dan kebersihan makanannya. Lokasinya bersebelahan dengan toko swalayan kecil yang telah dijelaskan di atas. Beliau juga sempat menawarkan kepada kami untuk menginap di toko kontrakan beliau yang masih kosong dengan ongkos Rp. IIRuteModa transportasiOngkos WaktuSt. Karangasem – PT Candi NgrimbiAngkot kuningRp. – 0600PT Candi Ngrimbi – Pal TudingTruk belerangRp. – 0900Hari sebelumnya kami telah membuat kesepakatan dengan sopir angkutan yang banyak mangkal di St. Karangasem untuk mengantar ke kantor PT. Candi Ngrimbi. Harga yang disepakati adalah Rp. karena tidak tahu seberapa jauh jarak yang akan ditempuh, harga tersebut tidak banyak kami permasalahkan. Belakangan kami mendapat rekomendasi dari warga sekitar mengenai ongkos yang ideal adalah kisaran Rp. – Rp. Kami rekomendasikan untuk tidak membayar lebih dari Rp. tentunya dengan melihat jumlah rombongan anda. Banyak tulisan di travel blog menyarankan para backpacker menggunakan angkutan reguler dari Terminal Sasakperot yang berjarak 300m dari St. Karangasem. Hal itu sudah tidak dapat dilakukan karena trayek tersebut telah ditutup akibat sepinya penumpang. Sopir angkot menawarkan kami untuk diantar pada malam hari ke kantor PT Candi Ngrimbi dan bermalam di sana, namun kami tetap pada rencana semula tidur di sekitaran stasiun untuk kemudahan mengakses warung berlanjut menggunakan truk belerang yang berangkat kurang lebih pukul 0700. Dalam satu hari ada dua truk yang berangkat menuju Pal Tuding, keberangkat pagi dan keberangkatan siang sekitar jam 1200. Hari jum’at aktifitas penambangan libur sehingga tidak ada truk yang naik turun Tamansari – Pal Tuding. Sedangkan jadwal truk turun dari Pal Tuding ke kantor PT Candi Ngrimbi adalah pukul 1100 dan pukul 1600. Truk keberangkatan pagi yang kami tumpangi penuh dengan penambang belerang. Tidak ada tarif resmi yang ditetapkan oleh sopir truk, namun banyak referensi yang menyarankan untuk memberikan uang Rp. Ongkos yang harus kami bayarkan pada saat itu adalah Rp. karena dikoordinir oleh salah seorang penambang. Kami rekomendasikan kepada anda untuk langsung membayar ke sopir truk sebelum berangkat agar mendapatkan harga yang lebih pukul 1000 rombongan kami telah tiba di pos muat belerang di Pal Tuding. Pos ini berjarak 100 meter dari pos perijinan pendakian Kawah Ijen. Ada beberapa warung yang menyediakan makanan murah di wilayah ini, jauh lebih murah dari harga makanan di warung-warung sekitar pos perijinan. Warung di sekitar pos muat belerang lebih unggul dari segi porsi, namun sayangnya hanya buka di siang hari. Untuk warung yang buka hingga malam hari, bahkan 24 jam, ada warung Bu Im di dekat pos lapor Pal Tuding. Warung tersebut sudah sangat terkenal di dunia maya karena biasa dijadikan tempat trasnsit pengunjung yang tidak mendirikani tenda namun berencana mendaki dini tiket masuk kawasan Taman Wisata Kawah Ijen hanya Rp. ditambah biaya pengambilan gambar Rp. Kami mendirikan tenda di camping ground yang luas. Air bersih telah tersedia di kamar mandi umum dengan kualitas cukup baik hasil usaha pemerintah daerah melakukan pipanisasi dari mataair terdekat. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika pengunjung harus mandi di sungai yang berjarak setengah kilometer dari Pal IIIRuteModa transportasiOngkos WaktuPal Tuding – Danau KawahJalan – 0500Danau Kawah – Pal TudingJalan – 0830Pal Tuding – PT Candi NgrimbiTruk belerangRp. – 1230PT Candi Ngrimbi – St. KarangasemAngkot kuningRp. – 130 dini hari kami bersiap melakukan pendakian yang diperkirakan menghabiskan waktu 3 jam. Bekal yang dibawa hanya makanan ringan, air bersih agak banyak, soalnya untuk wudhu, sleeping bag untuk keadaan darurat, dan kompor. Sisa perlengkapan kami tinggalkan di dalam tenda. Cukup aman meninggalkan tenda di camping ground, begitulah penuturan petugas jam berjalan dengan medan menanjak, kami tiba di Pondok Bunder, sebuah pondok penimbangan belerang yang cukup ramai. Dari Pondok Bunder, perjalanan ke bibir kawah hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit dengan kondisi medan cenderung datar. Untuk mencapai danau kawah, perjalanan masih harus menuruni dinding kawah yang menghabiskan waktu 30 – 45 menit. Sebelum matahari terbit kami telah tiba di dasar kawah dan menyaksikan fenomena api biru akan terlihat ketika hari gelap, sehingga banyak orang mendaki dini hari dengan harapan sebelum matahari terbit telah sampai di dasar kawah. Anda juga bisa mendaki sore hari dan menyaksikan api biru setelah matahari terbenam. Cara kedua lebih menguntungkan karena anda akan mendapatkan pemandangan matahari terbenam. Sedangkan cara pertama tidak memberikan pemandangan matahari terbit karena pandangan ke arah timur terhalang Gunung Merapi. Waktu kunjungan terbaik adalah bulan Juni – September atau saat musim kemarau. Dinding kawah sangat rentan longsor di musim hujan. Saat menuruni tebing kawah, terdengar suara gemuruh yang kami kira gunung berapi Ijen erupsi, ternyata ada tebing yang arah angin yang akan membawa asap belerang pekat kepada anda. Sangat berbahaya apabila kita menghirupnya dalam jumlah besar. Masker wajib dibawa dan kadang harus dibasahi untuk bisa mengurangi kuatnya aroma belerang. Menurut informasi dari penambang, berada di tepi danau kawah ada semacam gubuk penambang lebih aman dari sergapan gas belerang. Perhatikan warna bebatuan di sekitar anda, apabila terlapisi belerang berwarna kuning maka daerah tersebut sering dilewati gas berada di jalur pendakian, selalu berikan kesempatan penambang untuk menyalip atau lewat sehingga tidak mengganggu ritme kerja mereka, terlebih ketika mereka sedang memikul belerang yang beratnya sekitar 70 kg. Apabila hendak mengambil foto aktifitas penambang, ambillah dari jarak yang agak jauh. Beberapa penambang akan menawarkan souvenir berupa belerang yang dicetak dalam bentuk karakter tertentu, belilah sekedar untuk menambah penghasilan mereka. Ingat, satu kilogram belerang yang berhasil mereka bawa turun hanya dihargai Rp. turun ke Pal Tuding hanya menghabiskan waktu kurang dari 2 jam, mungkin karena kami sudah sangat merindukan toilet. Di atas tidak ada kamar mandi tertutup atau semacamnya. Selesai membongkar tenda dan berkemas, kami bergeser ke pondok muat belerang karena truk yang sedang memuat belerang akan segera turun pukul 1100. Truk kedua akan datang sekitar pukul 1400 dan turun pukul 16 perjalanan turun, kami dapat menghemat ongkos menumpang hingga akhirnya hanya membayar Rp. untuk 11 orang. Harga yang kami dapat dari sopir truk hanya Rp. Tiba di kantor PT Candi Ngrimbi, kami langsung mengontak sopir angkot kuning untuk segera menjemput dan mengantarkan kami ke St. Karangasem. Ingat, tidak ada angkutan regular yang melayani trayek Tamansari – Terminal Sasakperot. Tarif angkot berhasil kami turunkan menjadi Rp. terlalu sore kami sudah tiba di St. Karangasem dan langsung memburu warung makan, warung siapa lagi kalo bukan Warung Bu Saleh. KA Sri Tanjung baru akan berangkat besok pagi sehingga kami harus menunggu satu malam lagi. Setelah bebersih diri dan memuaskan nafsu perut, muncul ide untuk sekedar menumpang toilet di Bali. Jadilah kami membeli tiket KA Pandanwangi seharga Rp. yang berangkat pukul 1630 dengan tujuan St. Banyuwangi Baru. Kami akan naik KA Sri Tanjung esok hari dari St. Banyuwangi Baru setelah malamnya jalan-jalan sebentar ke Bali. Jangan bayangkan kami menyaksikan sunset di Pantai Kuta atau berbelanja di Pasar Sukowati. Bali yang kami maksud adalah Pelabuhan Gilimanuk yang berjarak 1 jam penyeberangan dengan harga tiket Rp. dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Jarak St. Banyuwangi Baru dengan Pelabuhan Ketapang hanya beberapa ratus meter, jalan kaki pun tidak sampai mengeluakan keringat. Setelah merapat di Bali, kami hanya ke toilet sebentar sedikit foto-foto, dan kembali menyeberang ke Jawa, hanya itu…Hari IVRuteModa transportasiOngkos WaktuBanyuwangi St. Banyuwangi Baru - Yogyakarta St. Lempuyangan KA. Sri TanjungRp. – 2000Pukul 0400, penumpang kereta api kedatangan pertama di St. Banyuwangi Baru akan segera tiba dan pintu keluar stasiun tempat kami ngemper harus segera dikosongkan. Sekedar cuci muka di masjid terdekat sekaligus menunaikan sholat subuh, kami segera bersiap. Penumpang KA. Sri Tanjung akan dipersilahkan masuk ruang tunggu pukul 0600. Belum sempat sarapan, kami telah melaju di dalam kereta menuju Yogyakarta sambil menikmati pemandangan pagi itu. /Hkm Lihat Trip Selengkapnya
Jakarta(sta. senen), naiklah kereta menuju Jogja (kereta progo berangkat dari terminal senen jam 21.00 dengan tarif Rp. 35rb dan tiba di stasiun lempuyangan jogja jam 07.00 pagi) Dari jogja lanjut menggunakan kereta sri tanjung menuju banyuwangi(berangkat jam 07.30 pagi) dan tiba di stasiun karang asem banyuwangi sekitar jam 23.00 dengan harga tiket sekitar Rp. 35rb.
Jogja adalah kota yang terkenal dengan keindahan alamnya. Terutama bagi para backpacker, Jogja menjadi destinasi yang populer. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi adalah Kawah Ijen. Kawah Ijen terletak di Jawa Timur dan memiliki keindahan alam yang memukau. Bagi para backpacker, perjalanan ke Kawah Ijen dari Jogja akan menjadi petualangan yang tak terlupakan. Sebelum memulai perjalanan ke Kawah Ijen, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh para backpacker. Pertama, pastikan untuk membawa peralatan camping yang lengkap. Kedua, bawa pakaian yang tebal dan hangat, karena suhu di sekitar Kawah Ijen sangat dingin. Ketiga, bawa masker dan kacamata, karena kawah Ijen mengeluarkan gas beracun. Terakhir, bawa obat-obatan yang diperlukan, karena perjalanan ke Kawah Ijen bisa sangat melelahkan. Transportasi dari Jogja ke Kawah Ijen Ada beberapa opsi transportasi yang bisa digunakan untuk menuju Kawah Ijen dari Jogja. Pertama, bisa menggunakan mobil pribadi atau rental car. Kedua, bisa menggunakan bus atau travel yang tersedia di Jogja. Namun, jika ingin lebih fleksibel, backpacker bisa menggunakan sepeda motor atau ojek online. Rute Perjalanan ke Kawah Ijen Rute perjalanan menuju Kawah Ijen dari Jogja bisa ditempuh melalui beberapa rute yang berbeda. Namun, rute yang paling populer dan direkomendasikan adalah melalui Malang. Dari Jogja, backpacker bisa naik bus atau travel ke Malang. Setelah sampai di Malang, bisa lanjut menggunakan mobil atau ojek online menuju kawah Ijen. Pemandangan di sekitar Kawah Ijen Kawah Ijen bukan hanya menawarkan keindahan kawahnya yang unik, tetapi juga pemandangan yang indah di sekitarnya. Di sekitar Kawah Ijen terdapat air terjun yang cantik, danau yang indah, dan pepohonan hijau yang menyejukkan. Backpacker bisa menikmati keindahan alam sekitar Kawah Ijen dengan berjalan kaki atau naik motor. Perjalanan menuju Kawah Ijen bukanlah perjalanan yang mudah. Para backpacker harus melewati jalur yang berbatu dan terjal, serta menembus kabut yang tebal. Namun, petualangan menuju Kawah Ijen akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para backpacker. Backpacker bisa merasakan sensasi menginap di tenda sambil menikmati keindahan alam sekitar Kawah Ijen. Setelah sampai di kawah Ijen, backpacker bisa naik ke puncak kawah untuk menikmati pemandangan yang lebih indah. Namun, jalan menuju puncak kawah sangat terjal dan berbahaya. Para backpacker harus berhati-hati dan memakai peralatan yang lengkap untuk naik ke puncak kawah. Kegiatan di Kawah Ijen Di Kawah Ijen, backpacker bisa melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan. Pertama, bisa menikmati keindahan alam sekitar Kawah Ijen dengan berjalan kaki atau naik motor. Kedua, bisa mengunjungi pabrik pengolahan belerang dan melihat langsung proses pembuatannya. Terakhir, bisa menikmati sunrise yang spektakuler dari puncak kawah. Keamanan di Kawah Ijen Bagi para backpacker, keamanan di Kawah Ijen sangat penting. Kawah Ijen mengeluarkan gas beracun yang bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, para backpacker harus memakai masker dan kacamata saat berada di sekitar kawah. Selain itu, para backpacker harus berhati-hati saat naik ke puncak kawah, karena jalan yang terjal dan berbahaya. Itu dia Tips Backpacker ke Kawah Ijen dari Jogja Bagi para backpacker, perjalanan ke Kawah Ijen dari Jogja akan menjadi petualangan yang tak terlupakan. Namun, sebelum memulai perjalanan, pastikan untuk melakukan persiapan yang matang dan memilih transportasi yang tepat. Selain itu, jangan lupa untuk memakai peralatan yang lengkap dan berhati-hati saat berada di sekitar kawah. Dengan begitu, backpacker akan bisa menikmati keindahan alam Kawah Ijen dengan aman dan nyaman. Blog
1 Transportasi Bus Pariwisata AC Seat 2-2 Deluxe (Standart Pariwisata) Selama 5 Hari Tour (Jakarta - Jogja - Banyuwangi - Jakarta) 2. Transportasi AC Selama Tour Baluran - Kawah Ijen PP 3. Homestay Sharing Room Di Banyuwangi (1 Bed 2-6 Orang Tergantung Kapasitas Bed) 4. Service Makan 3 Kali 5. Tiket Masuk TWA Kawah Ijen 6. Wisata Sunrise Kawah Ijen 7.
BACKPACKER KAWAH IJEN BANYUWANGI, INDONÉSIA 34 fotos, comparação de preços e avaliações - TripadvisorPerguntas frequentes sobre Backpacker Kawah IjenQuais são as atrações conhecidas perto de Backpacker Kawah Ijen?As atrações próximas incluem Museum Blambangan a 1,1 km.Quais são algumas das comodidades oferecidas por Backpacker Kawah Ijen?Wi-fi gratuito, café da manhã e restaurante são algumas das comodidades opções de comidas e bebidas estão disponíveis em Backpacker Kawah Ijen?Os hóspedes podem usufruir de café da manhã e restaurante durante a estadia. Backpacker Kawah Ijen oferece estacionamento?Sim, estacionamento grátis está disponível para os são os restaurantes perto de Backpacker Kawah Ijen?Restaurantes com ótima localização incluem Osing Deles, Jaran Goyang e Pecel Kawah Ijen oferece traslado do aeroporto?Sim, Backpacker Kawah Ijen oferece traslado do aeroporto para hóspedes. Recomendamos ligar com antecedência para confirmar os equipe de Backpacker Kawah Ijen fala que idiomas?A equipe fala vários idiomas, incluindo Inglês e Indonésio.
Ruteuntuk menuju ke lokasi Pantai ini, wisatawan harus masuk melewati pintu gerbang Taman Nasional Baluran dengan jarak sekitar 8 km. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disajikan keindahan Taman Nasional Baluran, yang hijau di musim hujan dan terlihat gersang di musim kemarau yang juga sering disebut sebagai Afrikanya Pulau Jawa, Indonesia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_375114" align="aligncenter" width="400" caption="Puncak Ijen yang Mengular"][/caption]Kawah Ijen di Banyuwangi sudah mendunia berkat kejuaraan sepeda bertaraf internasional. Sebagai warga kelahiran Jawa Timur ada perasaan menyesal tidak sejak dulu mengunjunginya. Dan ketika godaan untuk menikmati keindahan Ijen itu sulit dibendung, saya memutuskan untuk bersolo backpacker menuju Kawah berbagai mode transportasi menuju Kawah Ijen. Karena lokasinya yang berada di ujung timur pulau Jawa, wisatawan bisa memilih turun di Bandara Ngurah Rai, Bali atau Bandara Juanda, Surabaya kemudian melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Ada pula pilihan berkereta api, meskipun rutenya cukup melelahkan, Jakarta-Surabaya dilanjutkan dengan Surabaya-Banyuwangi, atau Jakarta-Malang dan kemudian naik kereta api menghitung-hitung budget dan memperhatikan waktu penerbangan, akhirnya saya memilih perjalanan darat via kereta. Sekitar pukul berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan pada pukul keesokan harinya saya sudah tiba Stasiun Karangasem, Banyuwangi. Cukup melelahkan tapi antusiasme saya mengalahkan rasa penat. Sudah terbayang di benak, perjalanan mendaki yang akan terbalas oleh panorama yang istirahat cukup di penginapan, sekitar pukul pagi saya sudah terbangun. Saya hanya membawa ransel berisi air minum, topi, sarung tangan, dan syal seraya mengenakan jaket dan sepatu. Saya sudah siap menuju Kawah menuju kaki gunung cukup jauh. Semakin mendekati gunung, hawa semakin dingin dan gigi mulai mengambil syal dalam tas dan mencari sarung tangan untuk membantu menghangatkan tubuh. [caption id="attachment_375115" align="aligncenter" width="225" caption="Awal Pendakian"] 14159236741617464354 [/caption]Lebih dari satu jam saya membonceng motor. Akhirnya tibalah saya di awal pendakian Ijen. Wah senangnya. Kata petugas di kantor administrasi, perjalanan mendaki memakan waktu sekitar 2-3 jam. Saya perlu pemanasan sebentar. [caption id="attachment_375116" align="aligncenter" width="333" caption="Panorama Menuju Puncak"] 1415923774395554579 [/caption]Dan mulailah perjalanan mendaki. Selama mendaki saya beberapa kali berpapasan dengan pengunjung yang turun dari puncak setelah bermalam untuk menyaksikan blue fire di kawah. Ada juga pengunjung yang mendaki berombongan. Tidak sedikit di antaranya yang sudah kakek mendaki dengan santai. Inilah enaknya solo traveling, bisa mengatur jadwal dan rute perjalanan sendiri. Jika ingin berfoto, saya bisa berhenti sesuka hati tanpa ada yang banyak pemandangan yang ingin dinikmati secara perlahan. Agak sedih juga mengingat kamera saya yang rusak sehingga hanya mengandalkan kamera di jalur pendakiannya tergolong pemula-menengah, ada beberapa bagian yang berpasir sehingga rentan terpeleset jika tidak berhati-hati. Ada juga bagian pendakian yang sudutnya tajam, lebih dari 30 derajat sehingga cukup menyedot energi. Namun setelah melalui jalur tersebut, jalur setelahnya lebih banyak mendatar. [caption id="attachment_375118" align="aligncenter" width="300" caption="Menuju Puncak"] 14159238861992532979 [/caption]Wah wah wah semakin ke puncak pemandangan semakin indah. Saya tak puas-puasnya memandanginya. Luar biasa. Indonesia memang banyak memiliki pemandangan yang wonderful. Setelah Kawah Ijen, saya jadi makin tertarik untuk menjelajah tempat menawan lainnya yang sering dipromosikan sebagai Wonderful Indonesia [caption id="attachment_375128" align="aligncenter" width="300" caption="Kawah Ijen "] 14159246741598062769 [/caption]Selain pendaki, saya juga sering berpapasan dengan penambang belerang. Mereka memanggul keranjang yang beratnya bisa mencapai 80-100 kilogram. Ada kalanya mereka menawarkan suvenir yang dibuat sendiri oleh mereka dari belerang berwarna kuning. [caption id="attachment_375121" align="aligncenter" width="300" caption="Belerang Kuning"] 141592406036295968 [/caption]Akhirnya saya tiba juga di Kawah Ijen dan menatap kawahnya yang hijau kebiruan. Hawa belerang semakin tajam dan ketika asyik menikmati pesonanya, turis asing di sebelah saya menjerit. Wah kasihan, kamera DSLR-nya jatuh persis menuju kawah. [caption id="attachment_375124" align="aligncenter" width="300" caption="Melihat Kawah "] 1415924127878324677 [/caption]Saya duduk-duduk di bebatuan sambil tak bosan-bosannya memandangi pemandangan sekitar. Setelah sinar matahari mulai hangat, saya pun beranjak dari tempat duduk. Mengingat perjalanan turunnya yang memakan waktu 2-3 jam membuat saya malah enggan meninggalkan kawah. Ingin tetap di puncak dan puas menikmati panorama indah dan suasana yang damai. [caption id="attachment_375125" align="aligncenter" width="400" caption="Beranjak Pulang"] 14159243901307491935 [/caption] Lihat Travel Story Selengkapnya
. f5dhfenjn7.pages.dev/623f5dhfenjn7.pages.dev/246f5dhfenjn7.pages.dev/243f5dhfenjn7.pages.dev/801f5dhfenjn7.pages.dev/930f5dhfenjn7.pages.dev/263f5dhfenjn7.pages.dev/992f5dhfenjn7.pages.dev/525f5dhfenjn7.pages.dev/579f5dhfenjn7.pages.dev/451f5dhfenjn7.pages.dev/773f5dhfenjn7.pages.dev/463f5dhfenjn7.pages.dev/859f5dhfenjn7.pages.dev/695f5dhfenjn7.pages.dev/754
backpacker ke kawah ijen dari jogja