PepaliKi Ageng Selo.mp3 download. 10.4M. Qod Kafani - Az Zahir Feat Habib Ali.mp3 download. 6.0M. Qomarun - Az Zahir Feat Habib Ali - Live in Kaladawa Tegal.mp3 download. 4.9M. Qomarun.mp3 download. 15.3M. Ya Badratim Lirik Plus Artinya; Ajibb MP3 dan Lirik I Love You Ya Rosulallah; Lirik Pepali Ki Ageng Selo * Allahumma sholli ala sayyidina. Muhammadin thibbil qulubi wadawiha Wa’afiyatil abdani wa syifa’iha Wa nuuril abshoori wadhiyaaiha Wa alaa alihi washohbihi wasallim Pepali ki ageng selo amberkahi Ojo gawe angkuh, ojo ladak lan ojo jahil Ojo ati serakah lan ojo celimut Ojo buru aleman lan ojo ladak Wong ladak pan gelis mati, Lan ojo ati ngiwo * Niruho wong mulyo, Habaib ulomo Niyat hormat golek tsawab ujar berkah kang minulyo Ojo sampek modo, ora keno nyelo Luwih becik derek tindak lampah pinuji minulyo Tembung alus ati – ati, lungguhe ojo sembrono * Sopo nandur bagus, bakal panen ugo Seneng ayem bahagia, anak putu sak kluargo Lamun dadi penggede, printah anak buahe Ojo nganti keras kaku, sak seneng karepe dewe dadiyo siro pelindung printah klawan kiri – kiro * Eling lan waspodo, dawuh kang utomo Senengno jiwamu lan atimu, ojo salah tompo Pitutur kang luhur, printahe agomo Ojo simpang siur, tindak ngawur ndadekno sengsoro Dadiyo wong agung kang minulyo, tumindak sempurno * Nindaki kewajiban, kanti dasar iman Akhlaq bagus tumus, sabar alus noto ati mapan Ta’at lan ngabekti, perintahe gusti Nindakno ngibadah, netepi printah amal kang pinuji Nyadong ridho rohmat lan syafa’at saking kanjeng nabi
Lirikdan Arti Sholawat Allah Allah Aghisna oleh Nazwa Maulidia, Lantunan yang Pernah Viral di Tiktok; Lirik Sholawat Qod Tammamallah Maqosidna – Habib Syech, Merdu dan Menyentuh Kalbu; Lirik Sholawat Pepali Ki Ageng Selo Oleh Habib Syech, Nasehat Hidup Dalam Bingkai Syair Jawa

Assallamu'alaikum Warrahmatullah wabarrakatuh Terima Kasih para pembaca setia pecinta Rasullullah sudah mampir di blog saya ini. Berikut adalah lirik dan artinya qasidah Pepaling Ki ageng yang sering kita dengar di acara-acara Maulid atau pengajian-pengajian. Semoga dengan lirik dibawah ini para pembaca bisa lancar bershalawat kepada Rasullullah Shallallahu alaihi wassallam,seiring lancar bisa terus bershalawat dan berharap Syafa'at beliau nanti di akhirat nanti,amien berikut lirik qasidahnya Pepali ki ageng sela اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا. وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا. وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA. MUHAMMADIN THIBBIL QULUBI WADAWAIHA. WA'AFIYATIL ABDANI WA SYIFA'IHA. WA NUURIL ABSHOORI WADLIYAAIHA. WA ALAA ALIHI WASHOHBIHI WASALLIM. Arti "Ya Allah curahkanlah rahmat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya dan sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Semoga sholawat dan salam tercurahkan pula kepada keluarga serta para shahabat-shahabatnya” PEPALI KI AGENG, SELO AMBERKAHI OJO GAWE ANGKUH, OJO LADAK LAN OJO JAHIL OJO ATI SERAKAH LAN OJO CELIMUT, OJO BURU ALEMAN LAN OJO LADAK WONG LADAK PAN GELIS MATI, LAN OJO ATI NGIWO Arti "Larangan Ki Ageng Selo yang memberkahi, Jangan sombong, jangan bengis,dan jangan jahil. Jangan serakah dan jangan panjang tangan, jangan mencari pujian dan jangan angkuh. Orang yang angkuh akan cepat mati. dan jangan berkehendak negatif" NIRUHO WONG MULYO, HABAIB ULOMO NIYAT HORMAT GOLEK TSAWAB UJAR BERKAH KANG MINULYO OJO SAMPE MODO, ORA KENO NYELO LUWIH BECIK DEREK TINDAK LAMPAH PINUJI MINULYO TEMBUNG ALUS ATI ATI, LUNGGUHE OJO SEMBRONO Arti "Tirulah orang mulia, seperti para habaib dan ulama. Berniat untuk menghormati, mencari pahala dan keberkahan dari nasihat orang mulia. jangan sampai menghina, jangan menyela. Lebih baik ikut aktivitasnya orang mulia. bicara dengan halus dan hati-hati, duduknya jangan seenaknya sendiri" SOPO NANDUR BAGUS, BAKAL PANEN UGO SENENG AYEM BAHAGIA, ANAK PUTU SAK KLUWARGO LAMUN DADI PENGGEDE, PRINTAH ANAK BUAHE OJO NGANTI KERAS KAKU, SAK SENENG KAREPE DEWE DADIYO SIRO PELINDUNG, PRINTAH KELAWAN KIRO KIRO Arti "Siapa yang menanam kebaikan, pasti akan panen juga. Senang tenang dan bahagia bersama anak cucu sekeluarga. Ketika jadi pejabat, saat memerintah anak buahnya. Jangan sampai keras dan kaku seenaknya sendiri. Jadilah engkau pelindung, memerintah dengan penuh perhitungan" ILING LAN WASPODO, DAWUH KANG UTOMO SENENGNO JIWAMU LAN ATIMU, OJO SALAH TOMPO PITUTUR KANG LUHUR, PRINTAHE AGOMO OJO SIMPANG SIUR, TINDAK NGAWUR NDADEKNO SENGSORO DADIYO WONG AGUNG KANG MINULYO, TUMINDAK SEMPURNO Arti "Ingat dan Waspada, Nasihat itu yang utama. Senangkan jiwa dan hatimu dan jangan salah paham. Nasihat yang baik, perintah agama. Jangan mudah simpang siur, bertindak ngawur sehingga membuat sengsara. Jadilah engkau orang yang agung lagi mulia yang bertindak dengan sempurna" NINDAKI KEWAJIBAN, KANTI DASAR IMAN AKHLAQ BAGUS TUMUS, SABAR ALUS NOTO ATI MAPAN TA'AT LAN NGABEKTI, PERINTAHE GUSTI NINDAKNO NGIBADAH, NETEPI PRINTAH AMAL KANG PINUJI NYADONG RIDLO RAHMAT LAN SYAFA'AT SAKING KANJENG NABI. Arti "Melaksanakan kewajiban dengan dasar iman, Akhlak yang bagus , sabar, halus serta dapat menata hati. Taat dan berbakti terhadap perintahnya Tuhan, Melaksanakan ibadah, menjalankan perintah sebagai amal yang utama. Mengaharap ridho dan rahmat serta syafaat dari Nabi saw." Semoga Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan semoga nanntinya sebagai umat yang selalu bershalawat kelak mendapat syafa'at beliau,amin. Semoga bermanfaat.. Wassallam.

AlHabib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami’ Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya.Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh

Belajar "Pepali Ki Ageng Selo" Oleh. M. Iqbal Birsyada Iklan Desa Selo termasuk wilayah yang cukup tua dan banyak memuat nilai-nilai historis khsususnya pada masa Majapahit hingga Mataram Islam. Dalam sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa Desa Selo melahirkan banyak tokoh ulama serta menjadi leluhur Raja-Raja Mataram” Ras, JJ, 1987; Birsyada, 2012; Wasino, 2014. Selo dalam bahasa Jawa artinya “watu” dalam bahasa Indonesia berarti batu. Berdasarkan tradisi lisan masyarakat nama asal kata Selo diambil dari kondisi topografi tanah yang banyak berbatu-batu. Tipe batunya adalah tipe batu kapur karena masih dalam lingkaran kawasan sekitar pegunungan Kendeng. Penduduknya kini sekitar 6000 jiwa. Dalam perspektif sejarah, nama kata Selo dinisbatkan pada salah satu tokoh leluhur raja Mataram Islam yakni Ki Ageng Selo Syekh Abdur Rohman. Ki Ageng Selo adalah buyut dari Panembahan Senopati Sutowijoyo Raja Mataram Islam pertama yang hidup pada masa kerajaan Demak. Menurut penurutan Babad Tanah Jawa, Ki Ageng Selo masih mempunyai trah Majapahit dari Prabu Brawijaya V Birsyada, 2012; Resi, 2010. Juga masih mempunyai genealogi keturunan dari Syekh Maolana Maghribi dan Dewi Roso Wulan. Nama kecil Ki Ageng Selo adalah Bagus Songgom. Ki Ageng Selo mendapatkan wahyu keprabon atau kerajaan ketika mampu menangkap petir. Tradisi lisan dan penuturab Babad Tanah Jawi menceritakan bahwa Ki Ageng Selo “Nyepeng Bledeg”. Artinya Ki Ageng Selo menangkap petir. Petir tersebut kemudian dibuat dalam bentuk pintu Bledeg dan di pasang di pintu masuk Masjid Agung Demak. Kini pintu tersebut ada didalam Musium Masjid Agung Demak Birsyada, 2012. Banyak kearifan lokal yang sampai sekarang masih dianut oleh warga masyarakat Desa Selo kecamatan Tawangharjo Grobogan. Kearifan lokal tersebut baik dari segi budaya maupun erat kaitanya dengan lingkungan. Dari segi budaya dan sosial misalnya. Warga masyarakat Selo masih mempertahankan tradisi dari petuah-petuah Ki Ageng Selo yang masih berlaku hingga saat ini. Makam Ki Ageng Selo banyak dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah Nusantara. Ki Ageng Selo dipercaya termasuk jajaran Wali di luar jumlah Wali Songo. Oleh karena itu ajaranya masih dipegang teguh menjadi kearifan lokal masyarakat Grobogan khususnya. Ajaran tersebut kini terkenal dengan nama sebutan “Pepali Ki Ageng Selo”. Pepali-pepali Ki Ageng Selo akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama, ojo adol sego jangan menjual nasi. Petuah ini berasal dari pesan Ki Ageng Selo pada anak cucu dan keluarganya. Pada suatu hari Ki Ageng Selo mendapat tamu dari daerah jauh. Sebagaimana adat dan kebiasaan masyarakat Selo dan Jawa jika ada tamu pastinya akan di suguhi makan dan jajan. Pada saat istri Ki Ageng Selo akan membuat nasi dan ayam bakar yang akan dihidangkan oleh tamu tersebut. Orang tersebut menolaknya dan mengatakan “saya sudah kenyang” dan baru saja “makan”. Setelah cukup bercakap-cakap, pergilah orang tersebut dan pamit kepada Ki Ageng Selo. Setelah tamu tersebut pulang, Ki Ageng Selo hatinya merasa sedih. Hati kecilnya berbicara” mau shodaqoh saja kok sangat sulit, padahal di pasar dan diluar sana banyak orang-orang yang menjual nasi”. Dari sinilah, Ki Ageng Selo berujar pada anak cucunya agar jangan sekali-kali menjual nasi. Dalam Jawa dikatakan, Ojo adol sego. Nasi janganlah dijual, jika bisa malah untuk dishodaqohkan pada yang membutuhkan. Di daerah Selo sampai saat ini tidak ada orang yang menual nasi. Kedua, Ojo nandhur waluh neng ngarep omah, mundhak nyrimpeti. Suatu hari wilayah Selo ada gempa bumi dan huru-hara. Semua orang lari tunggang langgang untuk menyelamatkan dirinya sendiri-sendiri. Termasuk Ki Ageng Selo yang saat berlari terjatuh karena terserimpet akar pohon waluh labu di depan rumahnya. Dari cerita inilah Ki Ageng Selo berujar” ojo nandhur wit waluh neng ngarep omah, mundhak nyrimpeti”. Artinya, janganlah kalian menanam pohon labu didepan rumah supaya tidak tersandung karena akarnya. Sebenarnya ini adalah sanepo atau makna kiasan. Buah kabu itu bentuknya seperti kepala yang besar namun tidak ada isinya. Rumah dikiaskan dengan diri pribadi. Jadi maksud kata ojo nandhur waluh neng ngarep omah, mundhak nyrimpeti bermakna janganlah kalian semua menjadikan orang-orang bodoh, sombong namun tidak ada ada isinya sebagai temen dekat kamu. Jika orang seperti itu kamu jadikan teman dekat, bisa jadi dia akan menjadi batu sandungan buat dirimu sendiri. Ketiga, Aja Agawe Angkuh. Maksudnya adalah janganlah mempunyai sifat sombong. Karena sifat tersebut akan dapat mencelakai diri seseorang. Sebagai manusia haruslah rendah hati, bersikap tawadu’. Sombong akan membinasakan manusia. Iblis akan dimasukkan dalam Neraka karena sombong, tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. Begitu juga Fir’aun, begitu juga umat Nabi Nuh yang tenggelam di air bah, dsb. Keempat, Ojo ladak lan jahil. Maknanya adalah jangan mudah marah dan jahil kepada orang. Kelima, Ojo ati srakah. Maknanya adalah janganlah srakah dalam urusan materiil duniawiah. Keenam, Ojo celimut artinya janganlah panjang tangan. Ketujuh, Ojo mburu aleman artinya jangan memburu pujian dari orang lain. Kedelapan, Ojo ladak, wong ladak pan gelis mati. Maknanya adalah jangan bersikap angkuh, orang angkung akan cepat mati. Kesembilan, Ojo mlaku Ngiwo. Maknanya adalah jangan berbuat yang menyeleweng baik adat maupun norma agama. Kearifan-kearifan lokal di atas selanjutnya dinamai dengan pepali Ki Ageng Selo yang kini dilestarikan menjadi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Grobogan Jawa Tengah. Dalam babad Tanah Jawi maupun tradisi lisan di Grobogan disebutkan bahwa Ki Ageng Selo banyak memiliki kekuatan-kekuatan ghoib di luar nalar manusia karomah menunjukkan tingkatan ketinggian iman maqom seseorang. Beberapa di antarnya adalah cerita tentang Ki Ageng Selo menangkap petir dalam Jawa Nyepeng Bledeg. Petir ditangkap kemudian diikat di pohon Gandri. Masyarakat sampai sekarang masih menggunakan ungkapan jika ada petir mereka mengatakan “Gandrik anak putune Ki Ageng Selo”. Ungkapan tersebut di ucapkan agar terhindar dari marabahaya sambaran petir. Keraf 2002143-160 dalam bukunya berjudul Etika Lingkungan mengemukakan bahwa masalah lingkungan hidup dan kearifan lokal adalah masalah moral manusia, atau pesoalan perilaku manusia. Oleh karena itu, ajaran moral pepali Ki Ageng Selo menjadi sebuah kearifan lokal bagi warga masyarakat Selo Grobogan. Selain dalam hal sosial dan budaya. Masyarakat Selo juga memiliki kearifan lokal lingkungan. Ikuti tulisan menarik Muhammad Iqbal Birsyada lainnya di sini.
Arti: "Larangan Ki Ageng Selo yang memberkahi, Jangan sombong, jangan bengis,dan jangan jahil. Jangan serakah dan jangan panjang tangan, jangan mencari pujian dan jangan angkuh. Orang yang angkuh akan cepat mati. dan jangan berkehendak negatif" NIRUHO WONG MULYO, HABAIB ULOMO NIYAT HORMAT GOLEK TSAWAB UJAR BERKAH KANG

LirikSYI'IR Sholawat PEPALI KI AGENG SELO GROBOGAN BERSHOLAWAT Oleh Kapolres Grobogan 2014 AKBP Langgeng Purnomo, S.I.K, M.H. ALLAHUMM

pepaliki ageng, selo amberkahi ojo gawe angkuh, ojo ladak lan ojo jahil ojo ati serakah lan ojo celimut, ojo buru aleman lan ojo ladak wong ladak pan gelis mati, lan ojo ati ngiwo niruho wong mulyo, habaib ulomo niyat hormat golek tsawab ujar berkah kang minulyo ojo sampe modo, ora keno nyelo luwih becik derek tindak lampah pinuji minulyo
3 Ki Ageng Selo Menurunkan. Babad Tanah Jawi menyebutkan, Ki Ageng Selo adalah keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V. Pernikahan Brawijaya V dengan Putri Wandan Kuning melahirkan Bondan Kejawen atau Lembu Peteng. Lembu Peteng yang menikah dengan Dewi Nawangsih, putri Ki Ageng Tarub, menurunkan Ki Ageng Getas Pendawa.
LirikSyair Pepali Ki Ageng Selo; FesBan se Jatim ~ 23 agustus 2015; FesBan Sekeresidenan Bojonegoro dan Gresik; Biografi K.H. Abdul Wahab Hasbullah; Kisah Sufi Perempuan Pertama, Rabi`ah Al-Adawiyah Sejarah Sembilan Wali / Walisongo; Biografi Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan Thariqa Biografi Lengkap Syech Siti Jenar; KUNCI PERBUATAN
Salahsatu sya’ir yang popular dikalangan Syekhermania adalah sya’ir Pepali Ki Ageng Selo yang memiliki maksa sangat dalam dan menyentuh kalbu. Ki Ageng Selo merupakan seorang sufi yang hidup di jaman kerajaan Demak, yang diyakini sebagai nenek moyang para raja Mataram.
.
  • f5dhfenjn7.pages.dev/287
  • f5dhfenjn7.pages.dev/621
  • f5dhfenjn7.pages.dev/143
  • f5dhfenjn7.pages.dev/286
  • f5dhfenjn7.pages.dev/306
  • f5dhfenjn7.pages.dev/996
  • f5dhfenjn7.pages.dev/427
  • f5dhfenjn7.pages.dev/707
  • f5dhfenjn7.pages.dev/583
  • f5dhfenjn7.pages.dev/294
  • f5dhfenjn7.pages.dev/872
  • f5dhfenjn7.pages.dev/970
  • f5dhfenjn7.pages.dev/703
  • f5dhfenjn7.pages.dev/584
  • f5dhfenjn7.pages.dev/751
  • lirik pepali ki ageng selo dan artinya